Kamis, 15 November 2012
Jumat, 09 November 2012
|
A.
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan
berasal dari kata dasar pimpin yang artinya bimbing atau tuntun
Dari
kata pimpin lahirnya kata memimpin yang artinya membimbing atau menuntun dan
kata benda pemimpin yaitu seorang pribadi yang memiliki kemampuan untuk
menggerakkan orang lain dalam upaya mencapai tujuan tertentu atau tujuan
bersama
Kepemimpinan
adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku orang sehingga tergerak untuk turut
mengikuti kemauannya dengan ikhlas untuk
mencapai tujuan bersama
Pemimpin
harus memiliki kemampuan, pengetahuan dan kelebihan tertentu sehingga
bawahannya dapat menjadi taat, patuh, dan percaya dalam melaksanakan tugas
untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam
ajaran agama hindu secara umum istilah kepemimpinan sering disamakan kata
“nitisastra”
Kelebihan
yang harus dimiliki seorang pemimpin :
1)
Kelebihan dalam mempergunakan rasio
atau pikiran
2)
Kelebihan dalam bidang rohaniah
3)
Kelebihan dalam bidang jasmaniah
Syarat
– Syarat yang harus dipenuhi seorang pemimpin :
1.
Intelegensi adalah kemampuan dalam
mengobservasi pengetahuan, kemampuan menghadapi situasi baru, kemampuan melihat
hubungan antara kenyataan dalam situasi baru. Dengan intelegensi tinggi maka
seorang pemimpin dapat mengambil keputusan secara tepat dan cepat
2.
Karakter adalah sifat – sifat
kepribadian yang berhubungan dengan nilai – nilai.
3.
Kesiapsiagaan adalah selalu awas dan
waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi yang dapat dilakukan dengan
memelihara fisik dan mempertinggi kesadaran jiwa.
4.
Jujur atau satya adalah kesetiaan.
Kesetiaan adalah kode etik dari setiap umat Hindu, dalam ajaran agama Hindu
kesetiaan ada 5 yang disebut dengan panca Satya yaitu sebgai berikut :
a)
Satya
Hradaya :
jujur terhadap diri sendiri atau pikiran
b) Satya Wacana : jujur
terhadap ucapan atau perkataan
c) Satya
Semaya :
setia terhadap janji
d) Satya Mitra :
setia terhadap sahabat atau teman
e) Satya Laksana : jujur dalam
perbuatan atau tindakan
B. Tujuan
Kepemimpinan Hindu
Tujuan
hidup menurut ajaran agama Hindu adalah tercapainya kesejahtraan hidup jasmani
“jagadhita” dan kebahagiaan hindu rohani “moksa”
Tujuan hidup dapat diwujudkan dengan melaksanakan Catur
Purusartha yaitu Dharma, Artha,
Kama, Moksa
C. Fungsi Kepemimpinan Hindu
Seorang pemimpin hendaknya dapat
melaksanakan tugas – tugasnya sesuai dengan wewenangnya. Wewenang seorang
pemimpin adalah haknya untuk menggerakkan orang – orang atau bawahannya untuk
mau mengikuti dan melaksanakan tugas – tugas yang diperintahkan.
Tugas dan wewenang
seorang pemimpin yaitu sebagai berikut :
1)
Planning
atau Perencanaan
Ø Planning adalah suatu pemikiran,
perencanaan, persiapan, keputusan dan penerapan
yang dilakukan sebagai suatu kegiatan dari seorang
pemimpin
2)
Organisation
atau Pengelompokan
Ø Organisation adalah usaha untuk
mengelompokkan atau menata kegiatan yang telah
dicantumkan dalam perencanaan
3)
Directing
Ø Directing adalah mengusahakan agar
rencana pekerjaan itu dapat dilaksanakan
4)
Coordination
Ø Coordination adalah tindakan untuk
memperoleh dan memelihara kesatuan diantara
perorangan atau bagian karena usaha yang satu secara konstan merupakan
bagian atau
pelengkap dari usaha – usaha lainnya
5)
Controlling
Ø
Controlling adalah pengawasan terhadap
rencana yang telah dilaksanakan oleh
pemimpi untuk memperoleh keyakinannya
D.
Asas – Asas Kepemimpinan Hindu
1.
Panca Dasa Pramiteng Prabhu
Panca
Dasa Pramiteng Prabhu berasal dari kata :
a)
Panca : Lima
b)
Dasa : Sepuluh
c)
Pramiteng : Sifat yang
utama
d)
Prabhu : Pemimpin
/ raja
Sehingga Panca Dasa Pramiteng Prabhu berarti lima belas macam sifat
utama yang patut
dipedomani dan dilaksanakan oleh
setiap pemimpin dalam memimpin masyarakat / bangsa
dan negaranya
Bagian – bagian Panca Dasa Pramiteng
Prabhu :
1)
Wijaya : berlaku
bijaksana dan penuh hikmat
2)
Mantriwira : bersifat pemberani dan membela negara
3)
Wicaksanengnaya : sangat bijaksana dalam memimpin
4)
Natanggwan : mendapatkan kepercayaan dari rakyat
5)
Satyabhakti
aprabhu : selalu taat dan setia pada atasan
6)
Wakmiwak : pandai berbicara di depan umum
7)
Sarjawaupasawa : bersifat sabar dan rendah hati
8)
Dhirotsaha : bersifat teguh hati dalam segala usaha
9)
Teulelana : bersifat teguh iman dan selalu riang
10)
Dibyacita : bersifat lapang dada atau toleransi
11)
Tansatresna :
tidak terikat pada kepentingan golongan
12)
Masihsatresna
Bhuana : bersifat menyayangi isi alam
13)
Ginengpratidina : setiap hari berusaha berbuat baik
14)
Sumantri : bersifat menjadi abdi Negara
15)
Anayakenmusuh : mampu membersihkan musuh Negara
2.
Sad Warnaning Rajaniti / Sad Sasana
Sad
Warnaning Rajaniti berasal dari kata :
a)
Sad : Enam
b)
Warnaning : Kesan yang
diperoleh, corak rupa, corak ragam
c)
Raja : Debu, abu, tepung sari, bunga
d)
Niti : kemudi, pimpinan, politik dan sosial etik
Sehingga
Sad Warnaning Rajaniti berarti enam kesan, corak, dan sifat yang utama sebagai
persyaratan kepemimpinan bagi
seorang raja atau pemimpin yang harus dilaksanakan
dalam kepemimpinannya guna memimpin
bangsa dan Negara
Bagian
– bagian Sad Warnaning Rajaniti :
1)
Abhigainnika :
mampu menarik perhatian yang positif dari masyarakat
2)
Prajna : memiliki daya kreatif yang benar yang sesuai dengan dharma
3) Utsaha : memiliki daya kreatif yang luhur guna memajukan
kepentingan
4)
Sakya
Samanta : mampu mengontrol bawahannya
5)
Atma
Sampad : memiliki moral yang baik dan luhur
6)
Aksudra
Parisatha : memiliki kemampuan untuk melakukan persidangan
3.
Panca Upaya Sandhi
Panca
Upaya Sandhi berasal dari kata :
a) Panca :
Lima
b) Upaya :
Usaha, Ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud)
c) Sandhi :
Rahasia, kode, berita
Sehingga
Panca Upaya Sandhi berarti lima macam usaha dan upaya yang dimiliki seorang
pemimpin untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan serta tantangan yang
menjadi tanggung jawabnya
Bagian
– bagian Panca Upaya Sandhi :
1)
Maya : memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data
mengenai
suatu permasalahan yang belum jelas
2)
Upeksa :
memiliki upaya dan kemampuan untuk meneliti dan
menganalisis semua data dan informasi yang ada
3)
Indrajala :
memiliki upaya dan kemampuan untuk mencari jalan
keluar dari setiap permasalahan
4)
Wikrama :
memiliki upaya dan kemampuan untuk melaksanakan
semua
rencana dan rumusan yang telah direncanakan
5)
Logika : dalam bertindak selalu mempertimbangkan nalar yang
sehat
dan dapat diterima oleh masyarakat
4.
Nawa Natya
Nawa
Natya berasal dari kata :
a)
Nawa : Sembilan
b)
Natya : Teguh, bertata
susila
Sehingga Nawa Natya berarti Sembilan sifat dan sikap teguh
serta bersusila yang harus dimiliki oleh para pemimpin dan pembantu –
pembantunya guna untuk mewujudkan kesejahtraan dan kebahagiaan bersama
Bagian
– bagian Nawa Natya :
1)
Pradnya
Widagda : bijaksana dan ahli berbagai ilmu pengetahuan
2)
Wira
Sarwa Yudha : pemberani, pantang menyerah
3)
Paramartha : sifat yang mulia dan luhur
4)
Dhirotsaha : ketekunan dan keuletan
5)
Pragiwakya : pandai berbicara didepan umum
6)
Samaupaya
:
setia pada janji yang dibuatnya
7)
Laghawangartha :
tidak bersifat pamrih terhadap harta benda
8)
Wruh
Ring Sarwa Bastra : tahu cara mengatasi berbagai
kerusuhan
9)
Wiweka : dapat membedakan mana yang benar dan yang salah
E.
Sifat Kepemimpinan Hindu
Sifat dan sikap yang dimiliki
seorang pemimpin dapat disempurnakan dengan mendalami, mempedomani, dan
mengamalkan ajaran agama serta berbagai ilmu pengetahuan yang ia pelajari
Sifat – sifat pemimpin dibagi
menjadi 3 golongan :
1)
Sifat
– Sifat Pokok
Sifat dasar yang dimiliki seorang pemimpin yaitu adil, suka
melindungi atau mengayomi, penuh inisyatif, penuh daya tarik dan penuh
kepercayaan diri.
2)
Sifat
– Sifat Khusus Karena Pengaruh Tempat
Sifat yang pada
pokoknya sesuai dengan kepribadian bangsa seperti bangsa Indonesia
dengan kepribadiannya
yaitu Pancasila.
3)
Sifat
– Sifat Khusus Karena Pengaruh Berbagai Macam Golongan Pemimpin
seperti sifat pemimpin partai politik,
pemimpin keagamaan, pemimpin serikat buruh
Berdasarkan Lontar Raja Pati Gondala, terdapat 10 hal yang
dijadikan sahabat oleh
seorang
pemimpin yaitu :
1)
Satya : kejujuran
2)
Arya : orang besar
3)
Dharma : kebajikan
4)
Asurya : orang yang dapat mengalahkan musuh
5)
Mantri : orang yang dapat mengalahkan kesusahan
6)
Salyatawan : orang yang banyak sahabatnya
7)
Bali : orang yang kuat dan sakti
8)
Kaparamarthan :
kerohanian
9)
Kadiran : orang yang tetap pendiriannya
10)
Guna : orang yang banyak ilmu / pandai
Dalam
Lontar Rajapati Gondala dijelaskan ada enam upaya yang harus dilakukan oleh
seorang raja dalam memimpin negara. Keenam upaya ini disebut juga sebagai Sad Upaya Guna yang bagian – bagiannya
yaitu sebagai berikut :
1)
Siddhi : kemampuan
bersahabat
2)
Wigrha : memecahkan
setiap persoalan
3)
Wibawa : menjaga
kewibawaan
4)
Winarya : cakap
dalam memimpin
5)
Gascarya : mampu
menghadapi lawan yang kuat
6)
Stanha : menjaga
hubungan baik
Di dalam Lontar
Raja Pati Gundala disebutkan bahwa seorang raja harus memiliki tiga upaya
agar dapat menghubungkan diri dengan rakyatnya. Adapun bagian-bagian Tri
Upaya Sandi adalah :
1)
Rupa :
pemimpin harus mengamati wajah dari para rakyatnya. Dengan begitu ia
akan
tahu apakah rakyatnya sedang dalam kesusahan atau tidak.
2)
Wangsa : pemimpin harus mengetahui susunan masyarakat
(stratifikasi sosial)
agar
dapat menentukan pendekatan apa yang harus digunakan.
3)
Guna :
pemimpin harus mengetahui tingkat peradaban atau kepandaian dari
rakyatnya
sehingga ia bisa mengetahui apa yang diperlukan oleh rakyat
Sifat kepemimpinan yang lainnya
yaitu Asta Brata yang memiliki arti 8 cara bertindak dalam kepemimpinan. Bagian
– bagian dari Asta Brata :
1)
Indra Brata : Menciptakan kemakmuran
2)
Yama Brata : Bersifat obyektif
3)
Surya Brata : Memberikan penerangan
4)
Candra Brata
: Menampilkan wajah berseri - seri
5)
Bayu Brata : Mengetahui masyarakat yang sebenarnya
6)
Baruna Brata :
Memecahkan masalah yang ada
7)
Agni Brata :
Memiliki jiwa pemberani
8)
Kwera Brata
: Mampu mengatur keuangan
F. CONTOH PEMIMPIN
1.
Gajah Mada
Gajah
Mada memiliki 15 sifat kepemimpinan yang disebut dengan Panca Dasa Pramiteng Prabhu.
2.
Maha Rsi Wyasa
Maha Rsi Wyasa memiliki sifat – sifat unggul
yang dibawanya sejak ia lahir dan
sifatnya unik seperti tidak
dimiliki atau tidak dapat ditiru oleh orang lain.
3.
Rama
Rama dipandang sebagai tokoh yang
ideal, baik sebagai seorang putra, sangat setia pada istrinya (Dewi Sinta) dan
anak – anaknya.
4.
Dasarata
Dasarata memiliki sifat yang jujur,
berbudi luhur, selalu bertanggung jawab.
5.
Sri Kresna
Sri Kresna memiliki sifat yang bijaksana,
selalu memberikan motivasi, pandai dalam membaca situasi atau keadaan.
Langganan:
Postingan (Atom)